Konstruksi sosial bisa juga diartikan sebagai
kerangka kehidupan yang ada pada masyarakat secara luas. Bagaimana pola hidup,
tingkah laku dan kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari antara satu
dengan yang lain, menjadi dasar terbentuknya kehidupan sosial didalam
masyarakat. Orang tidak akan bisa hidup secara individu, karena untuk bisa memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari pasti membutuhkan orang lain. Sehingga
bersosialisasi dengan orang yang ada disekitar kita sangat penting artinya
dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Begitu pula dalam ilmu akuntansi, ada semacam
konstruksi sosial yang terbentuk didalamnya. Misalnya dalam pembuatan jurnal umum sampai dengan
terciptanya suatu laporan keuangan L/R,
terdapat struktur yang menghubungkan antara satu dengan yang lain. Sebagaimana
halnya didalam SPI (Sistem Pengendalian Intern) sebuah perusahaan besar, ada pemisahan tugas dan wewenang
untuk tiap-tiap pegawainya. Walaupun tiap-tiap pegawai terpisah dalam
menjalankan tugasnya masing-masing, tetapi antara pegawai yang satu dengan yang
lain tetap akan saling terkait ketika suatu laporan keuangan terbentuk. Contohnya,
apabila ada kesalahan dalam pencatatan kas masuk, kesalahan tersebut dapat
ditelusuri melalui bagian pencatatan/akuntansi, bagian kas masuk, dan
bagian-bagian lain yang terlibat didalamnya.
Dari hal tersebut bisa kita lihat bahwa dalam
terbentuknya suatu laporan keuangan ada interaksi antara bagian yang satu
dengan yang lain, sehingga ada semacam konstruksi sosial didalam pembuatan
laporan keuangan. Dengan kata lain, suatu laporan keuangan tidak akan bisa
dibuat bila tidak ada sistem yang digunakan dan kesinambungan antara bagian
yang satu dengan yang lain.
0 komentar:
Post a Comment